Minggu, 13 Juli 2014

Cara Mengerem yang Benar

Rem adalah piranti yang cukup vital dalam kendaraan baik roda 2 maupun roda 4. Fungsi rem adalah untuk menghentikan perputaran roda pada kendaraan, BUKAN untuk menghentikan kendaraan seketika. Inilah yang salah dalam pemahaman orang awam tentang fungsi rem pada kendaraan. Seringkali mereka beranggapan bahwa semakin kuat menekan atau menginjak rem berarti semakin cepat pula kendaraan berhenti. Padahal dengan menekan atau menginjak rem terlalu kuat akan mengakibatkan roda terkunci (ingat fungsi rem adalah untuk menghentikan perputaran roda) dan mengakibatkan ban selip atau hilang traksi ke aspal. Hal ini sering terjadi pada mereka yang melakukan panic braking entah karena kendaraan di depan berhenti secara tiba-tiba atau menghindari sesuatu.


Sekarang akan saya bahas pengereman pada kendaraan roda 2 atau sepeda motor. Sepeda motor merupakan kendaraan yang lebih beresiko daripada mobil, jika teknik pengereman salah maka akibatknya bisa fatal, motor bisa jatuh (ndlosor) di aspal dan si ridernya pun bisa mencium aspal =D. Ketika hendak mengerem sepeda motor (khususnya kopling manual), segera tutup penuh putaran gas, tarik tuas rem dan injak pedal rem secara bersamaan dengan komposisi rem depan 70 persen dan rem belakang 30 persen saja, tarik dan injak perlahan-lahan dan jangan secara tiba-tiba karena akan membuat roda terkunci dan kehilangan traksi ke aspal. Jika kondisi sedang hujan atau melewati jalan basah bekas hujan, jangan mengerem terlalu kuat karena traksi ban ke aspal basah tidak sekuat traksi ban ke aspal kering. Sesaat sebelum motor berhenti, tarik tuas kopling. Selain itu kita juga dapat memanfaatkan engine brake untuk membantu pengereman, caranya adalah tarik tuas kopling, turunkan perseneling atau gigi, lepas tuas kopling secara perlahan sampai mesin meraung atau sampai RPM naik, setelah RPM turun segera tarik tuas kopling lagi dan turunkan gigi, kemudian lepas tuas kopling secara perlahan kembali, ulangi langkah-langkah tersebut sampai pada gigi 1 atau setelah mendapat kecepatan yang diinginkan. Turunkan gigi secara bertahap seperti 6-5-4-3-2-1, jangan langsung melompat seperti dari gigi 6 langsung turun ke gigi 3 atau 2, karena dapat menyebabkan motor hilang kendali.


Sepeda motor zaman sekarang sudah ada yang dilengkapi teknologi ABS (Antilocking Brake System). Teknologi ini mencegah ban terkunci ketika melakukan pengereman. Biasanya motor jenis ini memiliki sensor pada velg nya dekat as roda. Lalu bagaimana dengan motor yang tidak dilengkapi dengan teknologi ini? tenang saja karena kita masih dapat menerapkan teknologi ini ke motor kita secara manual (ABS abal-abal), yaitu mengerem dengan cara menekan dan melepas tuas rem secara cepat berulang-ulang seperti memompa. Selamat mempraktekkan, Keep Safety Riding.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar