Selasa, 14 Mei 2013

Narrative Text

Now, I will try to explain about narrative text. Narrative text adalah salah satu jenis teks yang digunakan untuk menceritakan suatu peristiwa sejarah yang berurutan waktunya/ runtut kejadiannya. berikut adalah ciri-ciri narrative text:

  1. Memiliki timeline, timeline adalah urutan kejadian dari peristiwa yang sedang terjadi. Tanda dari timeline adalah : then, after that, after..., next..., finally, etc.
  2. Bentuk kalimatnya adalah kalimat aktif. Inilah hal yang paling penting. Banyak kesalahan menaratifkan text karena kesalahan bentuk kalimat. Bentuk kalimat ini akan dibahas dibawah.
  3. Kejadiannya runtut atau tidak melompat terlalu jauh.
Bentuk kalimat
Sebelum menaratifkan sebuah teks, ada baiknya untuk memahami kedua bentuk kalimat ini.
  1. Kalimat aktif : adalah kalimat dimana pelaku melakukan sesuatu terhadap objek. Dalam bahasa Indonesia ditandai oleh me- atau ber- ataupun tanpa keduanya. Contoh: John MEngemudikan mobilnya. Dalam bahasa inggris, menggunakan tense yang sesuai dengan waktu kejadian. Contoh : (simple present)John drive his car. (simple past)John drove his car. (past perfect)John had driven his car.
  2. Kalimat pasif : adalah kalimat dimana objek terletak di awal kalimat, sedangkan subjek ada di akhir kalimat. Kalimat pasif ditandai dengan di- atau ter-. Contoh : Mobil DIkemudikan oleh John. Dalam bahasa Inggris, rumus untuk di- atau ter- adalah to be+V3(to be disesuaikan dengan tenses, simple present : is, am, are. Simple past : was and were. Past perfect : had been. Ex: Car is driven by John/Car was driven by John/Car had been driven by John.
Narrative text SELALU dan PASTI menggunakan kalimat aktif. Karena narrative text menceritakan sejarah, maka tense yang digunakan adalah simple past dan atau past perfect.
Example of narrative text:

The Formulation of Indonesian Independence Declaration
In August 16, 1945, Soekarno, Moh. Hatta, and Ahmad Subardjo formulated the independence declaration in Laksamana Maeda's house. In the early morning of August 17, 1945, Soekarno, Moh. Hatta, and Ahmad Subardjo succed to complete the independence declaration. Then, Soekarno held a meeting with the Indonesian youth. Soekarno suggested all of the audience to sign the independence declaration. Soekarno's suggestion was accepted by the audience. But one of the audience, Sukarni, opposed Soekarno's suggestion. He suggested Soekarno-Hatta to sign the Indonesian independence declaration on behalf of Indonesian people. Soekarno agreed with Sukarni's suggestion, and then Soekarno-Hatta signed the Indonesian independence declaration. After got the agreement, Soekarno asked Sayuti Melik to type the Indonesian independence declaration.

That's all from me, mohon maaf bila penjelasan kurang atau sulit dimengerti.(baru mulai nge-blog tentang materi Bahasa Inggris, hehheehe)